Selasa, 18 November 2014

Materi Syirik




AKHIDAH AKHLAK KELAS X
SYIRIK


Makalah ini disusun untuk  memenuhi tugas mata kuliah Materi PAI 2
Dosen pengampu : 

Di Susun Oleh :

1.Ardhini Hanif S       (123111051)
2. Athuf Hanifah        (123111072)
3.Arifah Nur Utami    (123111059)
4.Chandra Nur H        (123111091)
5. Bakhtiar Arif N.K   (123111084)




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
TAHUN 2014

MATA  PELAJARAN           :  Akidah Akhlak
KELAS                                   :  X
KOMPETENSI DASAR       : 3.1 Menganalisis perbuatan syirik dan macam – macam, dan cara menghindarinya
INDIKATOR                         :
3.1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian  tentang syirik
3.1.2Siswa dapat menyebutkan macam-macam syirik
3.1.3Siswa dapat mengidentifikasi perilaku orang yang berperilaku syirik
3.1.4Siswa dapat menunjukkan akibat perbuatan syirik
3.1.5Siswa dapat menyebutkan hikmah menghindari perbuatan syirik
SYIRIK
Pengertian Syirik
Perbuatan syirik dapat merendahkan harkat dan martabat manusia, apalagi jika yang diberi sifat ketuhanan itu alam lain yang bukan manusia. Bukankah esensi ajaran Tauhid membebaskan manusia dari penyembahan sesama makhluk, menuju penyembahan Allah semata.
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut musyrik.  Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk manusia, benda yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah SWT. Perbuatan itu adalah menuhankan sesuatau selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan, kecuali hanya kepada Allah SWT.
Perbuatn syirik termasuk dosa besar. Allah SWT mengampuni semua dosa besar yang dilakukan hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah :
¨bÎ) ©!$# Ÿw ãÏÿøótƒ br& x8uŽô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótƒur $tB tbrߊ y7Ï9ºsŒ `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8ÎŽô³ç «!$$Î/ Ïs)sù #uŽtIøù$# $¸JøOÎ) $¸JŠÏàtã ÇÍÑÈ  
48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An Nisaa:48)
Dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya, syirik dapat dibagi menjadi dua yaitu: syirik besar (as-syirku al- akbar) dan syirik kecil (as-syirku al- asghar).
1.      Syirik Akbar (Syirik Besar)
Syirik akbar merupakan syirik yang tidak akan mendapat ampunan Allah. Pelakunya tidak akan masuk surga untuk selama-lamanya. Syirik akbar ini ada dua macam pula, yaitu Dzahirun Jali (tampak nyata) yaitu menyembah kepada tuhan-tuhan selain Allah atau baik tuhan yang berbentuk berhala, bintang, bulan, matahari, batu, gunung, pohon besar, sapi, ular, manusia dll. Demikian pula menyembah makhluk ghaib: setan, jin, malaikat. Bathinun Khafi (tersembunyi) antara lain, meminta pertolongan kepada orang yang telah meninggal, patuh kepada undang-undang atau hukum yang bertentangan dengan hukum Allah.
2.      Syirik Asghar (Syirik Kecil)
Syirik asghar termasuk perbuatan dosa besar, akan tetapi masih ada peluang diampuni Allah jika pelakunya segera bertobat. Seorang pelaku syirik asghar dikhawatirkan akan meninggalkan dunia dalam keadaan kufur jika ia tidak segera bertobat.
Contoh-contoh perbuatan syirik asghar antara lain:
1.      Bersumpah dengan nama selain Allah
2.      Memakai azimat
Memakai azimat termasuk perbuatan syirik, karena mengandung unsur meminta atau mengharapkan sesuatu kepada kekuatan lain selain Allah
3.      Mantera
Mantera yaitu mengucapkan kata-kata atau guman-guman yang dilakukan oleh orang jahiliyah dengan keyakinan, bahwa kata-kata atau guman-guman itu dapat menolak kejahatan atau bala dengan bantuan jin.
4.      Sihir
Sihir termasuk perbuatan syirik, karena perbuatan tersebut dapat menipu atau mengelabui orang dengan bantuan jin atau setan
5.      Peramal
Yang dimaksud peramalan ialah menentukkan dan memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib pada masa-masa yang akan datang baik itu dilakukannya dengan ilmu perbintangan dengan membaca garis-garis tangan, dengan bantuan jin dan sebagainya.
6.      Dukun dan Tenung
Dukun ialah orang yang dapat memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib pada masa datang, atau memberitahukan apa yang tersirat dalam naluri manusia. Adapun tukang tenung adalah nama lain dari peramal atau dukun, atau orang-orang yang mengaku bahwa dirinya dapat mengetahui dan melakukan hal-hal yang ghaib, baik dengan bantuan jin atau setan, ataupun dengan membaca garis tangan.
7.      Bernazar kepada selain Allah
Dalam masyarakat masih dijumpai seseorang bernadzar kepada selain Allah. Misalnya seorang bernadzar,’ Jika aku sembuh dari penyakit aku akan mengadakan sesajian ke makam wali”.
8.      Riya’
Riya’ adalah beramal bukan karena Allah, melainkan karena ingin dipuji atau dilihat orang.
Menurut klasifikasi umum, syirik dibagi menjadi empat macam yaitu:
a.       Syirku Al-‘Ilmi. Inilah syirik yang umumnya terjadi pada ilmuan. Mereka mengagungkan ilmu sebagai maha segalanya. Mereka tidak mempercayai pengetahuan yang diwahyukan Allah. Sebagai contoh mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari kera.
  1. Syirku At-Tasarruf. Syirik jenis ini pada prinsipnya disadari atau tidak oleh pelakunya, menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala kendali atas penghidupan manusia berada di tangan-Nya. Mereka percaya adanya “perantara” itu mempunyai kekuasaan. Contohnya adalah kepercayaan bahwa Nabi Isa anak Tuhan, percaya pada dukun, tukang sihir atau sejenisnya.
  2. Syirku Al- Ibadah. Inilah syirik yang menuhankan pikiran, ide-ide atau fantasi. Mereka hanya percaya pada fakta-fakta konkrit yang berasal dari pengalaman lahiriyah. Misalnya seorang atheis memuja ide pengingkaran terhadap berbagai bentuk kegiatan.
  3. Syirku Al-‘Addah. Ini adalah kepercayaan terhadap tahayul. Sebagai contoh percaya bahwa angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan angka tersebut, menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan, dan sebagainya.
Contoh Perilaku Orang yang Berbuat Syirik
Pada masa pemerintahan Fir’aun, dari kaum Fir’aun kita dapat menarik pelajaran bahwa yang disebut syirik bukan hanya sikap seseorang yang mengagung-agungkan sesuatu dari kalangan sesama makhluk, termasuk sesama manusia (kultus), tetapi syirik juga meliputi sikap mengagung-agungkan diri sendiri kemudian menindas harkat dan martabat sesama manusia, seperti tingkah diktator dan tiran. Kedua-duanya adalah sikap melawan Allah, yaitu kebenaran mutlak, dan berlawanan dengan jalan hidup yang benar, yaitu jalan hidup yang menuju perkenaan (Ridho) Allah yang maha benar. Maka sama halnya dengan kehinaan karena kehilangan harkat dan martabat seorang musrik akibat penghambaan dirinya kepada selain Tuhan, begitu pula orang yang menindas orang lain. Sebagaimana firman Allah SWT:
* $tRøuq»y_ur ûÓÍ_t7Î/ Ÿ@ƒÏäÂuŽó Î) tóst7ø9$# óOßgyèt7ø?r'sù ãböqtãöÏù ¼çnߊqãYã_ur $\øót/ #·rôtãur ( #Ó¨Lym !#sŒÎ) çmŸ2u÷Šr& ä-ttóø9$# tA$s% àMZtB#uä ¼çm¯Rr& Iw tm»s9Î) žwÎ) üÏ%©!$# ôMuZtB#uä ¾ÏmÎ/ (#þqãZt/ Ÿ@ƒÏäÂuŽó Î) O$tRr&ur z`ÏB tûüÏJÎ=ó¡ßJø9$# ÇÒÉÈ 
Artinya: “Dan ini sama sekali tidak dalam ‘kegagalan’ atau ‘keperkasaan’, melainkan justru dalam kehinaan yang lebih mendasar, karena dia diperhamba oleh nefsunya sendiri untuk berkuasa dan menguasai orang lain. Inilah keadaan Fir’aun yang kemudian mengalami hukum Tuhan yang tragis dan dramatis, dan dia baru insyaf setelah malapetaka menimpa, namun sudah terlambat.” (QS. Yunus: 90).
Akibat Negatif Perbuatan Syirik
Orang yang menyukutukan Allah disebut syirik, lantaran ia menyebunyikan dan mengotori nikmat keimanan kepada Allah yang telah tertanam dalam hati sanubari sejak lahir. Secara istilah dapat dikatakan sebagai kecondongan untuk bersandar pada sesuatu makhluk ataupun seseorng selain Allah, termasuk golongan orang syirik yaitu orang yang ingkar kepada Allah, tidak mengakui bahwa Allah sebagai Tuhannya dan Tuhan semesta alam, juga dikelompokkan sebagai syirik. Akibat yang ditimbulkan dari syirik, antara lain :
a.       Sulit menerima kebenaran.
 Firman Allah; “Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah ditutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat.” (Q.S. al-Baqarah 2:7). Hati orang-orang syirik tertutup untuk menerima kebenaran baik yang datangnya dari Allah dan Rasul-Nya. Menurut Ibn Jarir, ketertutupan hati orang syirik itu lantaran dari sifat kesombongan dan penentangannya terhadap kebenaran yang disampaikan kepadanya. Orang-orang syirik yang mendustakan ayat-ayat Allah, diberi peringatan atau tidak, sama saja bagi mereka, karena hati mereka buta. Namun orang beriman wajib menyampaikan kepada mereka. Mereka beriman atau tidak adalah urusan mereka sendiri.

b.      Munculnya perasaan bimbang dan ragu.
 Firman Allah: “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu, dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta.” (Q.S. al-Baqarah 2:10) Menurut pendapat Ibnu Abbas, penyakit hati orang syirik adalah perasaan bimbang dan ragu (syak), kegoncangan batin seperti inilah yang menjadikan mereka merasa gelisah. Hatinya tidak pernah tenang, merasa tidak puas dengan harta, jabatan yang mereka miliki. Lebih-lebih jika melihat perkembangan Islam yang pesat, mereka akan selalu berusaha untuk menumbangkannya.
c.       Tidak boleh diangkat menjadi pemimpin bagi kaum yang beriman.
Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai otoritas membimbing, mengarahkan, mengendalikan terhadap orang-orang yang menjadi bawahannya. Jikalau orang syirik dinobatkan menjadi top figur sebagai pemimpin bagi orang-orang beriman, maka aturan-aturan yang sangat besar kemungkinan didasarkan pada keyakinan yang dianutnya, padahal aturan-aturan tersebut dibuat untuk keperluan bagi komunitas orang-orang Islam. Aturan yang dibuat akan berkiblat kepada thagut, berhala, dan menyebarkan kemusyrikan di muka bumi, merendahkan orang mukmin, meremehkan agama Islam dan lain-lain. Oleh karena itu secara tegas Allah melarang mengangkatnya sebagai pemimpin atau walinya.
d.      Hanya akan memperoleh kesenangan sementara.
Kesenangan hidup di dunia yang diperoleh orang-oranhg syirik sifatnya sementara, di akhirat kelak akan mendapatkan siksa yang pedih. Meskipun ketika hidup di dunia mereka dalam keadaan miskin dan sengsara lebih-lebih jika mereka kaya, bagi mereka hal itu tetap merupakan keuntungan dan kesenangan karena mereka senang mengikuti hawa nafsunya, firman Allah.
e.       Amalan dan harta yang dinafkahkan sia-sia.
Amalan dan harta yang dinafkahkan orang-orang musyrik adalah sia-sia (tidak diberi pahala oleh Allah), apa yang dimilikinya tidak akan dapat digunakan untuk menebus siksa di akhirat kelak, sebagaimana firman Allah “perumpamaan harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini, ibarat angin yang mengandung hawa sangat dingin, yang menimpa tanaman (milik) suatu kaum yang menzalimi diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri sendiri.” (Q.S. Ali-‘Imran 3:117).
f.       Orang musyrik dinilai sebagai makhluk terburuk.
Allah menilai orang-orang musyrik dengan penilaian yang sangat rendah. Orang-orang musyrik itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih rendah dan sesat dari pada binatang. Rendahnya derajat orang-orang musyrik lantaran mereka diberi anugerah oleh Allah berupa hati, tetapi tidak dipergunakan untuk merasa, diberi akal pikiran yang sehat tetapi tidak dipergunakan untuk memikirkan hal-hal yang baik yang diridai Allah bahkan sebaliknya, diberi mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat ayat-ayat Allah, diberi pendengaran yang sehat tetapi tidak dipergunakan untuk mendengarkan murka nasehat-nasehat yang baik. Itulah yang menyebabkan mereka mendapat murka Allah. Apabila binatang menduduki derajat rendah disebabkan kedunguannya itu wajar, lantaran binatang tidak diberi akal fikiran oleh Allah. Akan tetapi sangat mengherankan jika manusia yang diberi akal fikiran oleh Allah. Akan tetapi sangat mengherankan jika manusia yang diberi akal fikiran yang sehat, namun kelakuannya seperti binatang. Oleh karena itu Allah memberi predikat asfala saafilin bagi manusia yang tidak mau menggunakan seperangkat panca- indera dan fikirannya untuk mengabdikan dirinya kepada Allah dan berbuat baik bagi dirinya serta lingkungannya.
g.      Menjadi musuh Allah
Orang musyrik itu senantiasa memusuhi Allah, dengan selalu menutup-nutupi nikmat Allah dan mempersamakan Allah dengan makhluk-makhluk-Nya. Perbuatan tersebut menyebabkan murka Allah SWT..., sebagaimana firman Allah. Artinya:”...maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.” (Q.S. al-Baqarah 2:98). Bagi orang yang tidak beriman kepada Allah berarti ia memposisikan dirinya sebagai musuh Allah, yang nantinya akan mendapat siksaan berat dari Allah.
h.      Dijanjikan mendapat siksa neraka.
Bencana dan malapetaka di dunia, serta azab akhirat bagi orang-orang syirik adalah disebabkan oleh perbuatannya sendiri. Allah menerangkan dalam firman-Nya. Artinya:”pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram. Adapun orang-orang yang berwajah hitam muram (kepada mereka dikatan),”Mengapa kamu syirik setelah beriman?karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.”(Q.S. Ali-‘Imran 3:106)            

Hikmah menghindari Perbuatan Syirik
1.        Menjadikan manusia memiliki pandangan yang luas. Ia percaya pada Allah sebagai penguasa dan pemelihara alam semesta. Wawasan intelektualnya menjadi lebih terbuka, pendiriannya bebas seperti kekuasaan Allah.
2.        Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia. Orang yang beriman, percaya hanya kepada Allah. Ia tidak pernah menundukkan kepalanya kepada makhluk ciptaan Tuhan yang manapun atau menyembah kepada siapapun.
3.        Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaannya. Ia menjadi orang yang tidak menyukai sikap pamer atau kepura-puraan. Ia tidak suka dengan kesombongan karena sadar bahwa apa yang dimilikinya hanya titipan Allah.
4.        Membuat manusia menjadi suci dan benar. Ia yakin  tidak ada jalan lain untuk mencapai kesuksesan dan keselamatan kecuali dengan kesucian jiwa dan tingkah laku yang baik.
5.        Memunculkan kepercayaan yang  teguh dalam segala hal, tidak mempunyai hubungan khusus dengan siapa-pun atau apa-pun yang menyebabkan rusaknya iman.
6.        Tidak mudah putus asa dengan keadaanyang dihadapi. Ketika orang beriman memutuskan untuk menjalankan perintah-perintah-Nya, maka ia akan yakin mendapatkan pertolongan Allah.
7.        Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia. Ia yakin bahwa tidak ada yang dapat mencabut nyawa kecuali hanya Allah yang dapat melakukannya, karena siapapun tidak ada daya untuk melakukan hal tersebut.
8.        Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan, menghalau rasa cemburu, dengki dan iri hati. Orang-orang yang beriman  selalu menghindari cara-cara yang rendah dalam mencapai tujuannya.
9.        Menjadi taat dan patuh kepada hukum-hukum Allah. Seorang yang beriman yakin bahwa Allah mengetahui segala baik yang nyata maupun yang tersembunyi dari pandangan manusia.